Analisis
sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan bisnis atau kemungkinan rintangan
yang akan terjadi, namun banyak orang yang terlalu menyepelekan aspek analisis.
Berikut saya akan memaparkan analisis yang sering tidak kita sadari yakni 5 Forces. Analisis 5 Forces merupakan pengembangan dari analisis
SWOT yang umumnya lazim digunakan dan analisis ini sangat ampuh untuk memetakan
apa yang terjadi di pasar terkait
tantangan yang terjadi dalam bisnis.
Saya akan coba membantu menjabarkan 5 forces dan menerapkan strategi
yang sekiranya bermanfaat dan bisa diaplikasikan.
Bargaining Power of Customer
Analisis
pertama yakni Bargaining Power of Customer. Yap!! dilihat dari namanya pastinya
berhubungan dengan pelanggan, artinya diawal kita akan dihadapkan dengan
keanekaragaman pelanggan disekeliling kita dan tentu sebagai pemilik
bisnis harus mengetahui mana yang akan menjadi pelanggan kita berdasarkan
segmen pasar yang akan dituju. Setelah kita sudah menentukan target pelanggan,
kita akan memasuki ujian selanjutnya yakni potensi penawaran pelanggan (daya tawar
pelanggan) yang beragam dan kita dituntut untuk piawai memenuhi apa yang mereka butuhkan. Jika kita salah menentukan jenis bisnis di awal dan produk apa yang akan dijual
tentunya kita terancam tidak akan dilirik oleh pelanggan. Daya tawar
pelanggan dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan pelanggan dalam mempengaruhi
atau menekan suatu bisnis, dan akibatnya kita akan dapat memahami tingkat sensitivitas
harga dari pelanggan. Selaku pelaku bisnis kita harus mengetahui seberapa besar
tingkat daya tawar pelanggan dari produk yang kita jual di pasar. Semakin besar
daya tawar pelanggan semakin besar upaya / biaya yang dibutuhkan untuk
mempertahankan pelanggan, misalnya kita akan dituntut lebih inovatif dan kreatif dalam
menawarkan jenis pilihan produk kepada pelanggan, tentunya harga yang ditawarkan akan lebih
variatif yang disesuaikan dengan target pasar. Daya tawar pelanggan yang sangat
lemah akan sangat berpengaruh pada potensi pendapatan bisnis yang dicapai, so strateginya
adalah:
- Tingkatkan sensitivitas kepada pelanggan, pelajari apa yang mereka mau dan butuhkan
- Kreatif dan Inovatif terhadap produk dan harga
- Segmentasikan pasar agar pelanggan dapat menyesuaikan dengan produk apa yang akan mereka beli dan inginkan
- Penuhi kebutuhan pelanggan. Jika permintaan pelanggan semakin banyak maka permudahlah distribusi, tingkatkan kualitas produk agar intensitas kepercayaan dari mereka akan semakin tumbuh
- Pastikan added value dari produk yang kita tawarkan mendapat respon positif
Bargaining of Supplier
Daya
tawar pemasok merupakan hal yang cukup penting untuk diketahui karena sebagai
pelaku bisnis terkadang kita tidak mampu menyuplai bahan baku sendirian dan
kita membutuhkan pemasok. Pemasok yang dimaksud tidak hanya berupa pemasok
bahan baku/ komponen tetapi juga berlaku seperti supplai tenaga kerja, tenaga
ahli/ vendor. Diawal kita harus paham seberapa banyak pemasok di pasaran
terhadap lini bisnis yang kita jalankan, semakin tinggi kebutuhan kita terhadap
pemasok semakin tinggi pula daya tawar dari si pemasok artinya bisa diibaratkan
kita terlalu bergantung kepada mereka dan ini akan berakibat meningginya Cost
of Production yang akan mempengaruhi kualitas harga jual. Strategi kasus seperti ini adalah
- Pilih dan percayakan pemasok terbaik dan jadikan pemasok sebagai rekanan/ partner utama dalam keseharian bisnis kita
- Minimalisir Cost of Production jika kita mampu untuk melakukan sendiri apa yang kita butuhkan. Misalkan ketika kita membutuhkan banyak karyawan kenapa harus menyewa pemasok karyawan jika kita dapat merekrutnya sendiri?
- Selektif memilih pemasok, lakukan tender jika dibutuhkan atau gunakan relasi terbaik untuk mempercayakan kepada mereka sehingga Cost yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Pada kasus seperti ini kemampuan networking anda harus diutamakan.
Threat of Subtitute Products/ Services
Adanya
ancaman terhadap produk / layanan yang dijual cukup mengundang rasa khawatir
bagi para pelaku bisnis karena seiring perkembangan zaman tentunya sangat
tinggi kemungkinan akan ada produk / layanan baru yang akan mengganti semuanya.
Meski
suatu bisnis telah berada pada kondisi stabil dengan permintaan yang cenderung
naik, potensi ancaman dari produk atau layanan pengganti tak bisa diabaikan.
Ada begitu banyak kasus kegagalan dari suatu bisnis akibat tidak menyadari
ancaman dari produk atau layanan pengganti. Misalnya pada wartel atau warnet,
kondisi pasar berubah dengan cepat setelah munculnya telepon genggam dan
berakibat menurunkan laba atau malah menghancurkan bisnis. Strateginya adalah sebagai berikut:
- Ketika bisnis anda telah berlangsung untuk kedepannya lakukan inovasi dengan analisis mendalam terkait produk/ layanan yang hendak di jual. Pastikan produk/ layanan tidak termakan oleh zaman
- Kategorikan produk/ layanan anda, apakah termasuk kebutuhan Primer, Sekunder, Tersier? Misal termasuk Tersier, segeral lakukan klasifikasi berdasarkan segmentasi pasar dan customer behaviournya (Apakah akan menjual kualitas High End/ Low End? Berapa pengeluaran mereka selama sekian periode terhadap kebutuhan produk tersebut? Apakah perlu berikan layanan added value terhadap karakter pelanggan yang jadul? dll). Penentuan segmentasi produk akan membentuk loyalitas terhadap pelanggan. Ketika pelanggan sudah percaya terhadap produk kita, apabila suatu saat ada produk pengganti mereka akan sulit berpindah ke lainnya (Misal: kita tidak mudah beralih ke kartu selular lain ketika kita sudah terlanjur menggunakan yang lama dengan segala benefitnya)
- Pilihlah produk/ layanan yang berpotensi dapat dikaitkan dengan kemungkinan produk/ layanan pengganti. Misalkan Produk Android diciptakan untuk orientasi jangka panjang karena memiliki sifat open source dan artinya mereka mengantisipasi layanan masa depan yang berpotensi mengganti kedudukannya saat ini sehingga produk android memiliki kemungkinan lifetime sangat lama
- Kreatifkan produk/ layanan anda! Misalkan anda pengusaha batik, untuk mengantisipasi produk/ layanan pengganti maka kombinasikan batik anda dengan gaya fashion saat ini. Ketika pakaian jaman dahulu cukup dengan kemeja batik yang hanya digunakan di undangan saja maka aplikasikan batik dengan gaya model pakaian yang beragam sesuai fashion saat ini seperti blus batik, sepatu batik, aksesoris batik, dll yang dapat digunakan untuk acara jalan-jalan, nongkrong.
Intensity of Competitive Rivalry
Intensitas
persaingan kompetitif merupakan aspek yang tidak boleh dilupakan karena
merupakan salah satu hambatan terbesar dalam bisnis. Ketika kita memiliki
kompetitor tentunya akan memiliki pesaing yang berpotensi merebut pangsa pasar
kita dan sangat mempengaruhi masa depan bisnis yang sedang kita jalani. Faktor
ini merupakan faktor utama yang mesti dipertimbangkan sebelum memasuki
persaingan bisnis. Suatu bisnis menarik dimasuki jika persaingan tidak ketat,
akan tetapi, biasanya bisnis tersebut berumur pendek. Meskipun demikian,
persaingan ketat jelas akan menyulitkan bisnis kita untuk tumbuh dan
berkembang. beberapa strategi yang bisa mengatasinya adalah:
- Produk/ layanan yang kita jual harus memiliki added value/ pembeda dari yang lain. Ketika kompetitor memiliki produk yang sama dengan kita, tentunya pembeda dari apa yang kita jual akan menjadi faktor penentu pelanggan untuk memutuskan membeli yang mana
- Konsisten menyesuaikan harga dengan kualitas. Harga tinggi identik dengan kualitas yang baik begitupun sebaliknya, namun kita kembali lagi harus tau area pasar mana yang akan menjadi target sasaran penjualan. Ketika kita sudah memutuskan untuk menjual suatu produk/ layanan dengan harga tinggi maka kita harus konsisten dengan kualitas yang sangat baik pula. Jangan mudah terpengaruh oleh kompetitor yang berani menjual harga murah, berpikirlah positif dan yakinlah produk dengan harga tinggi pastinya memiliki kualitas terbaik karena kualitas baik tentu tidak mungkin memiliki Cost of Production rendah
- Jeli melihat potensi pasar. Kita sebagai pemain bisnis harus jeli melihat potensi yang dapat menghasilkan peluang berkali lipat. Ketika di suatu area tertentu telah menemukan kompetitor yang sangat tangguh dan kita ragu untuk menyainginya maka pindah lah area pemasarannya, pergunakan link/ relasi untuk dapat membantu anda. Jangan merasa ragu untuk pindah area jika itu dirasa layak untuk dilakukan daripada anda kalah oleh persaingan
Threat of New Entrant
Threat of New Entrants, atau ancaman pemain baru, merupakan
analisis yang mengkaji tingkat kekuatan pemain baru dalam mempengaruhi
kompetisi bisnis. Pemain baru biasanya hadir ditengah bisnis yang sangat mudah
dilakukan dan yang memiliki potensi pelanggan cukup banyak. Contoh kasus
banyaknya pemain baru dalam dunia bisnis seperti maraknya bisnis online
pakaian, sepatu, dll. Pemain baru tak mudah mendatangi lingkungan bisnis yang
agak sulit ditembus dan memiliki potensi pelanggan yang tidak umum. Sebagai
pemain bisnis yang lahir terlebih dahulu tentunya kita akan merasa tersaingi,
terkadang akan merasa kalah inovasi, harga, layanan produk, dll. Berikut
strategi yang sekiranya dapat memecahkan permasalahan ini diantaranya:
- Anda dapat menawarkan diri menjadi vendor mereka. (Misal anda sebagai pengusaha sepatu, dengan melihat kompetitor pendatang baru anda dapat memintanya menjadi rekanan anda/ anda menjadi vendornya mereka. Ketika mereka terima order upayakan agar melimpahkan kepada anda. Hal ini secara otomatis lingkup kecil dari pasar mereka akan jatuh kepada anda)
- Sediakan layanan reseller kepada mereka. Layanan reseller akan sangat membantu pendatang baru untuk mempermudah kinerja penjualan mereka. Mereka akan secara otomatis menjadi agen pemasaran produk kita
- Anda selaku pemain yang memiliki reputasi lebih baik tentu memiliki pengalaman yang lebih baik dan anda dapat menawarkan peluang kerja sama kepada mereka berupa agen resmi. Dengan iming-iming komisi/ share profit tertentu pastinya tidak sulit untuk mengajak pemain baru bekerja sama
Demikian analisis 5 Forces beserta strateginya semoga dapat bermanfaat untuk para pembaca. (YGN)